Sabtu, 25 April 2009

Do'a dan Qobul

oleh: Abdul Mughni Shiddiq

“saban-saban robah mangsa ganti wanci ilang bulan kurunyung taun. Sok mineng kabandungan manusa sanajan ngalamun salaput umur kahayang patema-tema karep heunteu reureuh-reureuh. Da gening anu bakal karasamah anging kadar ti pangeran. Manusa kadar rencana, Kabul aya tinu maha agung, laksana aya tinu kawasa.”

Kalimat diatas mengandung makna bahwa manusia hanyalah memiliki kuasa untuk rencana dan berusaha. Namun Allah jualah yang menentukan hasilnya. Tapi perlu diingat, bahwa Allah tidak akan berbuat dzolim. Jika manusia memiliki rencana/niat yang baik, kemudian usaha yang sungguh-sungguh, maka Allah pun akan memberikan hasil yang baik pula. Namun hasil disini tidak bisa ditentukan oleh manusia. Contoh: kita memohon kepada Allah agar diberi motor, namun tak kunjung diberi juga, ini bukan berarti bahwa Allah tidak mengabulkan do’a kita. Tapi itulah yang terbaik. Mungkin jika kita memiliki motor, akan sering kecelakaan.
Nah disinilah manusia harus berprasangka baik kepada ketentuan Allah. Yakinilah bahwa bahwa Allah selalu menentukan yang terbaik untuk kita. Namun kita selalu berprasangka buruk kepada Allah, hingga akhirnya prasangka buruk itulah yang terjadi kepada kita. Dan jika kita selalu berprasangka baik kepada Allah, maka prasangka baik itulah yang terjadi kepada kita. karena Allah berfirman: “Aku ada dalam prasangka hamba-Ku.”

Tidak ada komentar: